I. PENDAHULUAN
DEFINISI
Ø
BP 2002, hal 1879
ü Sediaan
hidung adalah cairan, semisolid atau sediaan padat yang digunakan pada rongga hidung untuk memperoleh suatu
efek sistemik atau lokal. Berisi satu atau lebih bahan aktif. Sediaan hidung sebisa mungkin
tidak mengiritasi dan tidak memberi pengaruh yang negative pada fungsi mukosa hidung dan silianya.
Sediaan hidung mengandung air pada umumnya isotonik dan mungkin berisi
eksipien, sebagai contoh bahan untuk adjust viskositas sediaan, untuk adjust
atau stabilisasi pH, untuk meningkatkan kelarutan zat aktif atau kestabilan sediaan.
ü Sediaan hidung disediakan dalam kemasan dosis tunggal atau dosis ganda, diberikan jika
perlu dengan suatu alat yang dirancang untuk menghindari paparan kontaminan.
ü Kecuali
jika dibenarkan dan diijinkan sediaan hidung mengandung air disediakan dalam kemasan dosis ganda berisi
suatu bahan pengawet antimikroba dalam konsentrasi yang sesuai, kecuali zat
aktif sediaan tersebut mempunyai aktivitas antimikroba yang cukup.
ü Beberapa
kategori dari sediaan hidung dapat dibedakan sbb:
Nasal drops dan liquid nasal spray
Nasal powders/bedak hidung
Semisolid nasal preparations/sediaan hidung semisolid
Nasal washes/pencuci hidung
Nasal sticks
Ø
FI III, hal 10 :
ü Obat
tetes hidung adalah obat tetes yang digunakan untuk hidung dengan cara
meneteskan obat ke dalam rongga hidung; dapat mengandung zat pensuspensi,
pendapar, dan pengawet.
Ø
Repetitorium, hal 44
ü Obat
tetes hidung adalah larutan dalam air atau dalam pembawa minyak yang digunakan
dengan jalan meneteskannya atau menyemprotkannya ke dalam lubang hidung pada daerah nasopharyngeal.
Ø
BP 2001, hal 1796
ü Tetes
hidung dan larutan spray hidung adalah larutan, suspensi atau emulsi yang
digunakan untuk disemprotkan atau diteteskan ke dalam rongga hidung.
Penggunaan OTH :
Repetitorium :
Pada umumnya mengandung zat aktif seperti antibiotik,
sulfonamide, vasokonstriktor, germisid atau antiseptika dan lokal anestetika.
Bentuk sediaan
Pada dasarnya sediaan obat tetes hidung sama dengan sediaan
cair lainnya karena bentuknya larutan
atau suspensi.